Mata kuliah pemilihan bahan dan proses with H. Ahsan ST.,MT
Fakultas Teknik Universistas Islam 45 Bekasi

Klep atau Valve adalah bagian dari mesin yang berfungsi sebagai pengatur masuknya bahan bakar dan keluarnya sisa gas buang yang dihasilkan dari proses kerja mesin. valve mempunyai peranan  sangat berat dan vital, karena apabila ada kebocoran/ganguan sedikit saja pada klep akan mengakibatkan tenaga mesin menjadi menurun atau performa mesin ngedrop

Valve terbagi menjadi 2 yaitu Valve IN dan Valve EX
-Valve IN berfungsi sebagai lubang masuknya bahan bakar
-Valve EX berfungsi sebagai lubang keluarnya gas sisa buang dri pembakaran.  Cara kerja valve digerakan oleh camshaft dengan gerakan turun naik.


Material yang biasa digunakan ;


1. S
uH, merupakan kelompok (heat resistant alloy). material ini memiliki kadar Cr  dan Si yang  tinggi untuk meningkatkan ketahanan korosi  dan  keku atan  pada temperatur yang tinggi.
2. Ncf 3015 material ini, merupakan paduan dasar besi nikel,dengan sifat mekanik kekuatan tinggi  dan  ketahanan korosi hingga 1400 ° F (760° C)
3. Nmc 498
4. Snb 751

 

Flow Proses pembuatan engine Valve

1. RAW MATERIAL  ;

Pemilihan material yang akan digunakan
2. CUTTING  : 

Proses  memotong material sesuai dengan ukuran yang telah di tentukan. Proses ini menggunakan mesin cutting,yang memiliki keuntungan yaitu bisa memotong material dengan kekerasan yang tinggi dan cepat dalam pemotongan.

3. STEM WELDING   ;

Proses penyambungan material dengan cara di tekan dan di putar. Prosesnya adalah keadaan material 1 diam dan material 2 berputar. Untuk jenis material yang mempunyai sifat berbeda material 1 magnetik dan material 2 non magnetik.
Magnetik mempunyai sifat lebih lunak darii non magnetik, Non magnetik mempunyai sifat kekerasan yang tinggi.Penyambungan material pada  Putaran 4500 /s
4.GRINDING ;  

Grinding adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan olahan dari bentuk besar/kasar di ubah menjadi ukuran yang lebih kecil atau halus.

Chamfer

proses untuk menghilangkan sisi tajam dari sebuah bentuk slindris. Proses Chamfer di lakukan pada ke dua ujung material. Proses inidi lakukan bersamaan dengan proses grinding. Proses Chamfer ini menggunakan batu gerinda.

5.UPSETTING    ;

Di-upset ting untuk mengurangi panjang dan menambah luas penampang.
Proses deformasi dimana material benda kerja akan dikurangi ketinggiannya dengan menekan dua bidang yang sejajar /pararel. Upset forging yang bercirikan arah material logam yang dideformasikan tegak lurus dengan arah gerak cetakan. Proses upset forging di sini digunakan sebagai proses awalan sebelum di forging
6.FORGING  ;

Suatu proses pengerjaan logam dengan mesin forging khusus. Prosesnya terdiri dari  pemukulan atau penekanan logam menjadi bentuk yang dikehendaki. Proses ini menggunakan cetakan. dengan cara benda kerja di letakan di dalam cetakan. Gaya tekan yang diberikan  secara mekanis dalam cetakan tekan untuk meproduksi aliran multi dimensional.
7. STELLITE WELDING  ; 

Proses penambahan material agar kekerasanya meningkat. Material yang di gunakan untuk proses stellite adalah Stellite bar. Proses penambahan material hanya pada material yang membutuhkan kekerasan yang lebih tinggi.

8. HEAT TREAT ;

Ada beberapa proses yang terlibat di Heat treatment
1.Hardening
Proses  pemanasan material untuk memperoleh panas yang di inginkan, Untuk Engine valve pemanasan di temperatur 900 sampai 1200 derajat celcius.
2.Quencing
Adalah proses pendinginan cepat dengan cara di celupkan ke dalam Oli Quencing sekitar 3 sampai 5 menit. Proses ini merubah sifat material menjadi struktur kristal dan mempunyai sifat keras tapi getas.
3.Tempering
Proses ini berfungsi untuk mengubah sifat material yang keras dan getas menjadi sifat ulet.Inilah fungsi dari proses Tempering.Suhu pada proses tempering ini lebih rendah dari,pada  saat proses hardening yaitu 750 ° C.

9. STRAIGHTEN    ;

Proses perlakuan material dengan cara di tekan. Ini adalah proses pelurusan material karena mengalami Stres sesudah Proses Hardening dan Tempering. Material mengalami pembengkokan.
10. GRIND TIP-END   ; 

Grinding Tip-end adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan olahan dari bentuk besar/kasar di ubah menjadi ukuran yang lebih kecil atau halus proses ini melanjutkan dari proses Stellite tip-end yang permukaannya masih kasar.
11. ROUGH GRIND ; hampir sama dg no 10
12.TURNING HEAD ; 

Proses turning adalah proses pembentukan benda kerja dengan mengurangi material (material removal). Pengurangan material dilakukan pada benda kerja yang berputar dengan alat potong (pahat) yang bergerak secara linear (melintang, memanjang, atau membentuk sudut), sehingga benda kerja yang dihasilkan umumnya memiliki penampang berbentuk lingkaran.

Prinsip kerja atau gerakan utama untuk melakukan pemakanan dalam proses turning ada 3, yaitu:

a.Main motion, yaitu: gerakan benda kerja berputar

b.Adjusting motion , yaitu: gerakan pahat memasukkan kedalaman pemakanan / depth of cut

c.Feed motion, yaitu: gerakan pahat menyayat benda kerja atau disebut juga gerak umpan

13. TURNING SEAT ; 

Proses pengurangan atau pemakanan benda kerja pada bagian Seat. Proses bubut tirus/taper turning sebenarnya identik dengan proses bubut rata di atas, hanya jalannya pahat membentuk sudut tertentu terhadap sumbu benda kerja.
Tujuan proses turning adalah membentuk benda kerja sesuai ukuran yang di inginkan dan menghaluskan permukaan yang kasar dan menjadi rata atau halus
14. GROOVING ; 

Suatu proses untuk membentuk sebuah alur pada suatu benda kerja dengan menggunakan sebuah mesin bubut. Pembuatan alur ini menggunakan batu gerinda yang di pasang pada mesin bubut. Grooving ini  berfungsi sebaga penghubung Engine valve dengan  (camshaft)

15. FINISH GRIND ; 

Proses ini adalah proses menghaluskan benda kerja yang kasar menjadi halus  dijadikan ukuran yang lebih kecil dan lebih presisi
16. SEAT GRIND  ; 

Proses ini adalah proses menghaluskan benda kerja yang kasar menjadi halus  dijadikan ukuran yang lebih kecil dan lebih presisi (satu proses dg no 15)
17. NITRIDING ; 

proses pelapisan material atau pengerasan, Proses ini di lakukan dengan cara menggunakan tungku yang berisi bahan2 kimia dan Engine valve di masukan ke dalam tungku tersebut dengan waktu 20 sampai 40 menit dengan temperatur 270 sampai 360 derajat celcius suatu proses pengerasan permukaan dalam hal ini baja paduan special dipanaskan untuk waktu yang lama dalam suatu atmosfer dari gas. Baja dipanaskan dalam lingkungan gas ammonia. Nitride yang diserap oleh logam akan membentuk nitride yang keras yang tersebar rata pada permukaan logam.
18.TIP-END HARDEN ; 

Proses pengerasan pada bagian tip-end menggunakan las dengan suhu 1200 derajat celcius.
19. FINISH TIP-END ; 

Proses pengerasan pada bagian tip-end menggunakan las dengan suhu 1200 derajat celcius. (satu proses)
20. PACKING
21. DELIVERY

 

semoga bermanfaat.