bismillahirahmanirahim

sahabatku yang terbaik.. terkadang apa yang kita inginkan sering kali belum bisa kita penuhi secara maksimal, terkadang yang kita cintai tidak membalas dengan cinta yang sama seperti yang kita berikan, terkadang kehidupan kita dipenuhi berbage permasalahan hidup yang memberatkan.. bahkan hidup kita selalu merasa kurang, penghasilan kurang… cinta yang kurang… ilmu yang kurang… kurang sabar… kurang cantik …kurang kaya…  kurang baik dan semunya terasa kurang bahkan sangat kurang sehingga  seringnya kita hanya mengeluh terus mengeluh, menyalahkan tuhan, menyalahkan Allah.. menyalahkan orang lain… menyalahkan diri sendiri.. menyalahkan nasib.. menyalahkan keadaan.. dan akibatnya kita menjadi frustasi..stress berkepanjangan.. pikiran tidak tenang.. makan tidak enak dan akibat buruknya hingga menderita penyakit kronis yang berbahaya.. astaghfirullah..

nah sahabatku, pernahkah kau merasa cukup atas apa yang Allah berikan kepadamu?

saat gaji kecil, bersyukur Alhamdulillah Allah tahu pasti kebutuhanku lebih sedikit, saat rumah sederhana, alhamdulillah, walau sederhana aku bisa tidur nyenyak digubuk sederhanaku ini padahal banyak orang kaya yang berumah megah tidak bisa tidur dengan pulasnya,

saat wajah kurang cantik dan menarik, alhamdulillah mungkin inilah yang terbaik yang Allah berikan andai saya berwajah tampan ato cantik bisa jadi saya menjadi sombong dan lupa akan Allah, saya menyempurnakan dengan menpercantik hati saya..mungkin itulah yang Allah inginkan.

saat kurang kaya, Alhamdulillah, berarti Allah menyuruh saya untuk giat bekerja lagi, saat kurang pandai, Alhamdulillah, inilah tantanganku untuk belajar lebih semangat.. dan banyak lagi yang harus kita syukuri… tahukah engkau kawan orang yang tidak pandai bersyukur hatinya akan dipenuhi angan-angan yang tidak bisa diraihnya lama-lama menumpuk, menumpuk terus dan akhirnya stress, bahkan bunuh diri naudzubillah itulah fenomena dikehidupan era modern saat – saat ini.

sebuah kisah semoga bisa menginspirasimu..

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.  Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata “cukup”. Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu..  Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.

kawanku. . pa yang bisa kita ambil dari kisah diatas tadi..

bersyukur kawan…bersyukur hal itu sangat sulit dilakukan manusia, manusia inginya yang terbaik bagi hidupnya…pengennya yang terbanyak, pengenya yang terkaya, pengenya yang tercantik dan pengen lagi yang baik – baik lainya. namun Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata “cukup”. Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup? Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. “Cukup” jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan.

kawanku..Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup. Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia. Belajarlah untuk berkata “Cukup” insyaAllah kawan, Allah tahu apa yang engkau butuhkan dan Allah juga tahu seberapa besar yang terbaik yang akan diberikan untukmu..

marilah kita pandai bersyukur atas karunia Allah yang begitu besar kepada kita..

“jika engkau bersyukur atas nikmat yang kami berikan untukmu niscaya aku kan menambahkan nikmatmu, namun bila engkau kufur, sesungguhnya siksaku sangatlah pedih”

ya Rabb, kebahagian, engkau terus menerus berikan dalam kehidupan hamba, tapi hamba senantiasa merusaknya dengan kata “kurang dan kurang ” terus padahal sejatinya itu yang terbaik yang engkau berikan menurut engkau ya Rabb..

ya Rabb, hamba tertawa ketika kebahagiaan yang lebih itu datang, dan menangis ketika kurang sedkit saja dari kebahagian tersebut perlahan menghilang karena kerakusan sifat kami dan kebodohan kami mestinya kami bersyukur dari setiap apa yang engkau berikan.. bukan seringnya mengeluh atas keadaan kami… ampuni kami ya rabb.

ya Rabb.. ketenangan juga begitu, kau sediakan bagi orang yang mau dekat denganmu, percaya akan kuasa dan kehadiranmu, mau berbuat baik serta menjauhi keburukan yang engkau telah atur. tapi jalan nafsu yang seringnya kami pilih, jalan setan yang kami turuti, akhirnya ketenangan menghilang dan berganti berupa dengan kegelisahan dan keresahan..

ampuni kami ya Rabb, ampuni atas semua kesalahan – kesalahan kami…

semoga bermanfaat.