bismillahirahmanirahim.

kawanku semua yang dirahmati Allah, kenapa kita harus berbakti kepada orang tua? pertanyaan konyol sebenarnya… lah kok bisa, kan sudah jelas tentu sudah tahu jawabnya, orang tua yang merawat, mendidik dan mengasuh kita, orang tua yang menyekolahkan kita, yang memberi yang terbaik buat kita dan lainnya yang tidak bisa diungkapkan lewat kata-kata. Seorang anak, meskipun telah berkeluarga, tetap wajib berbakti kepada kedua orang tuanya. Kewajiban ini tidaklah gugur bila seseorang telah berkeluarga. Namun sangat disayangkan, betapa banyak orang yang sudah berkeluarga lalu mereka meninggalkan kewajiban ini. Mengingat pentingnya masalah berbakti kepada kedua orang tua, maka masalah ini perlu dikaji secara khusus.

Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.

sebuah kisah….

Ini cerita dari Jepang kuno. Mudah2an bisa diambil hikmahnya…

Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.

Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.

“Bu, kita sudah sampai”,kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata:”Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.
Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan”.
Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.

kawanku, apakah kejadian itu mungkin terjadi…. saya akan bilang sangat mungkin. Mungkin cerita diatas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya  dimasukkan panti jompo, ya inilah yang ku maksud dengan meninggalkanya di panti asuhan, hingga seakan kita sudah memberikan yang terbaik buat ibu bapak kita yang sudah tua, dan ditengok jkalau ada waktu saja.

kawan, sungguh tidak benar cara-cara seperti itu, karena kesibukan dunia kita, bisnis yang banyak, kesibukan yang padat, hingga mengurus bapak ibunya yang sudah tua pun enggan, apalagi jika ibu bapaknya sedang sakit dsbnya… kawan pernahkah kau bayangkan, siapa yang menggantarkanmu sukses hingga sebesar ini, siapa yang mengantarmu memiliki kecerdasan yang gemilang, siapa pula yang mengahntarkanmu meraih puncak tertinggi dalam hidupmu, ya tidak lain karena berkat doa, kasih sayang dan perhatian yang sangat yang diberikan ibu bapak terhadapmu….

kawan kau tahu dimana letak syurga..???

dimanakah letak syurga itu? Dimana syurga yang kita cari dan impikan itu ? Rasulullah SAW bersabda, “Syurga yang kalian cari dan harap-harapkan itu, letaknya ada dibawah telapak kaki ibumu…”.  Artinya jika ridho orang tua sudah kita peroleh, sesungguhnya kita telah membuka jalan ke syurga. Dengan demikian, jika hari ini ada yang orang tuanya sudah tua renta, susah payah sakit-sakitan, butuh perhatian dan asuhan, dan orang tuanya itu berada dalam pangkuannya, maka sesunggunya syurga telah bersamanya. Rasulullah juga pernah menyampaikan, bahwa sungguh merugilah seorang anak yang orang tuanya sudah renta dan sakitan-sakitan tinggal bersamanya, tapi ia tidak mendapat syurga karenanya. Maknanya adalah jika kita merawat orang tua kita yang sudah tua dan sakit-sakitan, maka rawatlah dengan ihklas dan penuh pengabdian. Yang demikian itu Inysa Allah akan mengantarkan kita ke syurganya Allah SWT.

Saat Ibu menelpon, percayalah dia slalu ingin tau hanya sedikit saja apa yang terjadi padamu. Janganlah kamu merasa risih.

Saat Ibu terdiam, percayalah kamu adalah orang yang slalu ingin dia dengar.

Saat Ibu tidak pernah membantah, percayalah kamu adalah cintanya

Saat Ibu berkata “Ibu baik-baik saja” percayalah ada rahasia yang tersimpan didalam hatinya, bantulah dia.

Saat kamu merebahkan kepala ke bahunya, percayalah dia adalah sebuah sarang hangat yang mampu menghilangkan kedinginan

Saat kamu terjatuh, percayalah kedua tangannya akan menyambutmu tak perduli pada badai sekalipun.

Saat kamu lapar, haus, percayalah orang yang pertama sibuk di dapur menyiapkan sgala sesuatu untukmu adalah Ibu

Saat Ibu bilang “Rindu sekali denganmu Nak” percayalah, langit pun tak akan mampu menjadi batas rindunya kepadamu.

Saat Ibu menasehati kamu, percayalah itu kata mutiara yang tak akan pernah didapatkan oleh orang lain selain kamu.

Saat Ibu memarahi kamu, percayalah semua itu untuk mendidik kamu supaya kamu bisa menjadi diri apa yang kamu inginkan.

Saat Ibu meminta kamu menemaninya, percayalah, kamu adalah orang yang mampu membuat dia merasa nyaman kemanapun berlangkah. Janganlah malu untuk menemaninya kemanapun.

Saat Ibu berkata “tidak” untuk menunaikan sesuatu permintaan dari kamu, percayalah pada ahirnya akan kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan hingga waktunya nanti.

Saat kamu tersungkur akan sebuah batu, percayalah Ibumu yang akan menantang musim agar bisa meraih dan memelukmu kembali.

kawan pernah dengar cerita ketika seorang hamba bertanya pada khalifah Umar :

Hamba:“Ya Amirul Mukminin, hari ini orang tuaku sudah tua lanjut usia, hari-harinya ia selalu bersamaku, aku papah ia, akulah sandarannya, akulah kendaraannya, aku bersihkan kotorannya, aku antar kemanapun ia pergi … apakah dengan demikian aku telah membalas jasa orang tua ku ? “

Umar : “Belum.!!”.

Hamba:”Kenapa Ya Amirul Mukminin ?”

Umar : “Karena semua itu engkau lakukan dengan hati yang berat, penuh keterpaksaan dan apa lagi telah kau doakan kematian yang cepat baginya. Sedangkan ketika ia mendidikmu, membesarkanmu dengan susah payah, tiada ia pernah menjadikanmu beban, bahkan selalu berdoa…. Ya Allah, panjangkalah umur anakku”

Sesungguhnyalah, tidak akan pernah mampu kita membalas jasa-jasa kedua orang tua kita. Maka bagi kita-kita yang orang tuanya masih hidup, bersyukurlah dengan selalu berbuat baik dan berbakti kepadanya, peliharalah dan layanilah mereka dengan penuh ikhlas dan pengabdian, apapun keadaannya. Insya Allah kebahagiaan mereka dilayani dan dipelihara anaknya, jadi ladang syurga bagi kita. Semoga kelak anak-anak kitapun akan berbakti dan berbuat baik pada kita orang tuanya. Dan sekiranya mereka telah tiada, maka janganlah lewatkan satu doapun untuk mereka, doakanlah orang tua kita dalam setiap ada kesempatan, semoga Allah tempatkan ia di sisiNYA yang paling mulia, Allah ampuni segala dosanya dan Allah terima segala amal ibadahnya. Amin Ya Rabb Al Amin.

kawan renungkan kalimat berikut

Waktu engkau berumur 1 tahun
dia menyuapi dan memandikanmu…
sebagai balasannya…
kau menangis sepanjang malam

Waktu engkau berumur 2 tahun
dia mengajarimu cara berjalan…
sebagai balasannya…
kau kabur saat dia memanggilmu

Waktu engkau berumur 4 tahun
dia memberimu pensil untuk mewarna…
sebagai balasannya…
kau corat coret dinding rumah dan meja makan

Waktu engkau berumur 7 tahun
dia memberikanmu bola…
sebagai balasannya…
kau lemparkan bola ke jendela tetangga

Waktu engkau berumur 10 tahun
dia mengantarkanmu ke mana saja,
dari kolam renang sampai pesta ulang tahun…
sebagai balasannya…
engkau bermain asyik dengan temanmu
sampai tidak dengar panggilan orang tuamu…

Waktu engkau berumur 13 tahun
dia menyarankanmu untuk memotong rambut
karena sudah waktunya…
sebagai balasannya…
kau bilang “mama tidak tahu mode…”

Waktu engkau berumur 15 tahun
dia pulang kerja ingin memelukmu…
sebagai balasannya…
kau kunci pintu kamarmu

Waktu engkau berumur 18 tahun
dia menangis terharu ketika engkau lulus SMA…
sebagai balasannya…
kau berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

Waktu engkau berumur 19 tahun
dia membayar semua kuliahmu
dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama…
sebagai balasannya…
kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang
biar nggak malu sama teman-teman
karena orang tuamu jelek

Waktu engkau berumur 20 tahun
dia bertanya “Dari mana saja seharian ini?”
sebagai balasannya…
kau menjawab “Ah cerewet amat sih”
mau tau urusan anak muda

Waktu engkau berumur 25 tahun
dia membantumu membiayai pernikahanmu…
sebagai balasannya…
engkau pindah ke kota lain
menjauhi orang tuamu

Waktu engkau berumur 30 tahun
dia memberimu nasehat
bagaimana merawat bayimu…
sebagai balasannya…
engkau katakan
“Sekarang zamannya sudah beda, Ma…”

Waktu engkau sudah jadi orang sukses
dia menelponmu untuk diantar ke acara syukuran
salah satu saudara dekatmu…
sebagai balasannya…
engkau jawab “Aku sibuk sekali,
Banyak kerjaan kantor, Ma…”

Waktu engkau berumur 35 tahun
dia sakit-sakitan sehingga
memerlukan perawatanmu…
sebagai balasannya…
engkau baca tentang pengaruh negatif orang tua
yang numpang tinggal di rumah anaknya

Dan hingga SUATU HARI
dia meninggal dunia dengan tenang…
dan tiba-tiba engkau teringat semua
yang belum pernah engkau lakukan…
dan itu menghantam
HATIMU bagaikan pukulan QODAM

Maka…
JIKA ORANG TUAMU MASIH ADA…
BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN
PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH
ENGKAU BERIKAN SELAMA INI

JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA…
INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA
YANG TELAH DIBERIKANNYA
DENGAN TULUS IKHLAS KEPADAMU…
DAN DOAKANLAH…
MOHONKANLAH KEPADA ALLAH
AMPUNAN BAGI KEDUANYA

Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.

“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”
(QS. Al Israa’:24)

semoga bermnafaat