bismillahirahmanirahim

kawanku semua yang dirahmati Allah, hidup itu berjalan sesuai garis yang di tetapkan, ya memang benar adanya. saat kita kecil menjadi remaja dan sekarang dewasa adalah bagian dari garis yang telah ditetapkan, kita pun tidak bisa menghilangkan satu saja bagian tersebut karena adanya hubungan keterkaikan, dosenku bpak wahyu hidayat ST, pernah berkata; “sesuatu, jika baru dibentuk pasti tidak enak”, kawan adakah yang tahu dengan statemen yang dikeluarkan beliau, ???? ya sesuatu jika baru dibentuk sungguh tidak enak, roti misalnya, dari awal bahanya adalah tepung kemudian dikasih air, dimixer, di kasih gula dan terakhir di open, nah proses pembentukan roti tersebut sungguh tidak enak, namun setelah menjadi roti yang enak maka akan tahu,  proses yang baik akan menghasilkan output yang baik pula…

sebuah kisah menarik

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”
Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku  sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak. Wanita itu berkata  ”belum !” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku.

Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin. Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali.Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

kawanku semua yang baik,


apa yang bisa diambil dari kisah diatas, ya sebuah proses yang panjang untuk memperoleh kesempurnaan. Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk  mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.
“Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Dia sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk Anda.

bagaimana kawan bisakah kau melihatnya….????

Kawan tentu pernah mendengar bunyi hukum Newton I, berikut kutipannya:

“Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol,maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan”

Hukum itu pun berlaku dalam menjalani sebuah proses dalam kehidupan kita. Bila kita mempunyai sebuah tujuan, namun kita hanya diam, maka sampai kapan pun kita akan tetap disana. Dan bila kita merasa tertinggal, namun kesungguhan kita untuk melakukan perbaikan dan menyusul itu sama saja dengan sebelumnya, maka sampai kapan pun kita akan tertinggal. Bila ingin menyusul, maka gaya yang kita perlukan harus lebih besar dari sebelumnya agar bisa melaju dengan kecepatan yang lebih dari biasanya, hingga suatu saat kita tidak lagi tertinggal.

Proses merupakan jembatan kita untuk mencapai tujuan kita. Seekor ulat tidak akan pernah menjadi kupu-kupu bila ia tidak mau melakukan proses menjadi kepompong terlebih dahulu. ya to tidak kawan….

Bagi kita kuliah adalah suatu ikhtiar agar nilai kemanfaatan hidup kita meningkat. Kita menuntut ilmu supaya tambah luas ilmu hingga akhirnya hidup kita bisa lebih meningkat manfaatnya. Kita tingkatkan kemampuan salah satu tujuannya adalah agar dapat meningkatkan kemampuan orang lain. Kita cari nafkah sebanyak mungkin supaya bisa mensejahterakan orang lain.

Dalam mencari rizki ada dua perkara yang perlu selalu kita jaga, ketika sedang mencari kita sangat jaga nilai-nilainya, dan ketika dapat kita distribusikan sekuat-kuatnya. Inilah yang sangat penting. Dalam perkuliahan, niat kita mau apa nih? Kalau mau sekolah, mau kuliah, mau kursus, selalu tanyakan mau apa nih? Karena belum tentu kita masih hidup ketika diwisuda, karena belum tentu kita masih hidup ketika kursus selesai.

Ah, Sahabat. Kalau kita selama kuliah, selama sekolah, selama kursus kita jaga sekuat-kuatnya mutu kehormatan, nilai kejujuran, etika, dan tidak mau nyontek lalu kita meninggal sebelum diwisuda? Tidak ada masalah, karena apa yang kita lakukan sudah jadi amal kebaikan. Karenanya jangan terlalu terpukau dengan hasil.

Oleh sebab itu, sekali lagi jangan terpukau oleh hasil, karena hasil yang bagus menurut kita belum tentu bagus menurut perhitungan ALLAH. Kalau misalnya kualifikasi mental kita hanya uang 50 juta yang mampu kita kelola. Suatu saat ALLAH memberikan untung satu milyar, nah untung ini justru bisa jadi musibah buat kita. Karena setiap datangnya rizki akan efektif kalau iman kitanya bagus dan kalau ilmu kitanya bagus. Kalau tidak, datangnya uang, datangnya gelar, datangnya pangkat, datangnya kedudukan, yang tidak dibarengi kualitas pribadi kita yang bermutu sama dengan datangnya musibah. Ada orang yang hina gara-gara dia punya kedudukan, karena kedudukannya tidak dibarengi dengan kemampuan mental yang bagus, jadi petantang-petenteng, jadi sombong, jadi sok tahu, maka dia jadi nista dan hina karena kedudukannya.

Ada orang yang terjerumus, bergelimang maksiat gara-gara dapat untung. Hal ini karena ketika belum dapat untung akan susah ke tempat maksiat karena uangnya juga tidak ada, tapi ketika punya untung sehingga uang melimpah-ruah tiba-tiba dia begitu mudahnya mengakses tempat-tempat maksiat.
kawanku semua yang baik, Hidup adalah berproses, berproses tanpa henti, sampai kapan? Sampai kehidupan dunia kita ini berakhir, saat hidup kita sudah berhenti untuk dunia kita yang sekarang ini. Hidup bukan untuk mati, tapi hidup untuk hidup setelah mati. Berproses selagi kita masih bisa menjalani kehidupan ini, untuk meraih status sebagai manusia terbaik, bukan hanya sebagai pelengkap atribut keduniaan ini. Menjadi tua adalah pasti, menjadi dewasa adalah pilihan. Saat berhasil melewati proses pendewasaan ini, derajat seseorang akan berada di tingkat yang lebih tinggi lagi, untuk kemudian bersiap menghadapi proses-proses panjang berikutnya. Karena masa depan bergantung pada bagaimana diri sendiri menghadapi dan menentukan apa yang diambil dan dijalani pada masa sekarang, dan diri sendiri yang merasakan dampak dan resikonya di masa mendatang.

Bila kegagalan itu bagai hujan, dan keberhasilan bagaikan matahari, maka butuh keduanya untuk melihat pelangi. Hidup itu maju kedepan! Bukan mundur ke belakang! Lupakan yg telah berlalu! Jadikan ia patokan untuk lebih baik dimasa depan.

bagaimana denganmu kawan?

semoga bermanfaat