bismillahirahmanirahim..

sahabatku semua yang dirahmati Allah, siapa yang kemaren malem nonton “acara mario teguh the golden ways” dengan tema “mengatasi stress” sangat menarik untuk di ulas kembali..

Semua orang tak lepas dari kesulitan dan masalah hidup. Tetapi,  tak semuanya mampu keluar dari persoalan hidup. Akibatnya, masalah justru membuat stres dan merusak kehidupan.

“Dan  barangsiapa  berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari  kiamat  dalam keadaan buta…” (QS. Thaahaa, 20:124)

Keengganan orang-orang yang jauh dari agama untuk taat kepada Allah menyebabkan mereka terus-menerus menderita perasaan tidak nyaman, khawatir dan stres. Akibatnya, mereka terkena berbagai ragam penyakit kejiwaan yang mewujud pada keadaan raga mereka. . Stress merukan relasi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit stress membuat tubuh memproduksi hormon adrenaline yang berfungsi untuk mempertahankan diri. stress merupakan bagian dari kehidupan manusia. stres yang ringan berguna dan dpat memacu seseorang untuk berusaha lebih keras. stress ringan sebenarnya bisa merangsangdan memberikan gairah lebih dalam hidup. tetapi stress yang berkelanjutan, bila tidak di tanggulangi, akan berbahaya bagi kesehatan.

sebuah kisah kusajikan untukmu,

Karakter tidak dibuat dalam krisis, hanya ditunjukkan.

Beberapa tahun yang lalu dalam sebuah penerbangan dari Orlando, si pilot menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada saat pesawat lepas landas. la cepat-cepat kembali ke bandara Orlando dan memperingatkan para penumpang untuk bersiap-siap menghadapi pendaratan darurat karena sistem hidrolik gagal.

Para penumpang terpaku dan terlihat ketakutan. Banyak yang mulai menangis, dan beberapa orang bahkan meratap-ratap atau berteriak-teriak. Hampir semuanya gelisah dengan satu atau lain cara, namun seorang wanita terus berhicara dengan suara yang tenang dan biasa saja. la menatap wajah putrinya yang berusia empat tahun, yang mendengarkan dia dengan sungguh – sungguh.

Wanita itu berkata, “Ibu sangat menyayangimu. Kamu tahu Ibu menyayangimu lebih dari segalanya?”

“Ya, Ibu?”

Si ibu melanjutkan, “Dan ingat, tak peduli apa pun yang terjadi, Ibu selalu menyayangimu. Dan kamu adalah anak yang baik. Kadang-kadang terjadi hal-hal yang bukan kesalahanmu. Kamu tetap seorang anak yang baik dan kasih Ibu akan selalu menyertaimu.

Lalu si ibu menutupi tubuh putrinya dengan tubuhnya, mengikatkan sabuk pengaman di atas mereka berdua, dan bersiap kalau-kalau pesawat mereka jatuh. Kasih dan karakter si ibu memberi putrinya keberanian. Sungguh suatu mukjizat, sistem pendaratan dapat berfungsi. Pesawat itu mendarat dengan selamat.

Karakter dibangun selapis demi selapis, tidak dalam satu tindakan besar. “Memiliki apa yang dibutuhkan ” untuk hari esok merupakan hasil langsung dari “melakukan apa yang benar” hari ini.

sahabatku semua yang dirahmati Allah,

Stres dan depresi, yang dianggap sebagai penyakit zaman kita, tidak hanya berbahaya secara kejiwaan, tapi juga mewujud dalam berbagai kerusakan tubuh. Gangguan umum yang terkait dengan stres dan depresi adalah beberapa bentuk penyakit kejiwaan, ketergantungan pada obat terlarang, gangguan tidur, gangguan pada kulit, perut dan tekanan darah, pilek, migrain [sakit kepala berdenyut yang terjadi pada salah satu sisi kepala dan umumnya disertai mual dan gangguan penglihatan], sejumlah penyakit tulang, ketidakseimbangan ginjal, kesulitan bernapas, alergi, serangan jantung, dan pembengkakan otak. Tentu saja stres dan depresi bukanlah satu-satunya penyebab semua ini, namun secara ilmiah telah dibuktikan bahwa penyebab gangguan-gangguan kesehatan semacam itu biasanya bersifat kejiwaan.

kwanku yang baik.
Stres, yang menimpa begitu banyak orang, adalah suatu keadaan batin yang diliputi kekhawatiran akibat perasaan seperti takut, tidak aman, ledakan perasaan yang berlebihan, cemas dan berbagai tekanan lainnya, yang merusak keseimbangan tubuh. Ketika seseorang menderita stres, tubuhnya bereaksi dan membangkitkan tanda bahaya, sehingga memicu terjadinya beragam reaksi biokimia di dalam tubuh: Kadar adrenalin dalam aliran darah meningkat; penggunaan energi dan reaksi tubuh mencapai titik tertinggi; gula, kolesterol dan asam-asam lemak tersalurkan ke dalam aliran darah; tekanan darah meningkat dan denyutnya mengalami percepatan. Ketika glukosa tersalurkan ke otak, kadar kolesterol naik, dan semua ini memunculkan masalah bagi tubuh.
Oleh karena stres yang parah, khususnya, mengubah fungsi-fungsi normal tubuh, hal ini dapat berakibat sangat buruk. Akibat stres, kadar adrenalin dan kortisol di dalam tubuh meningkat di atas batas normal. Peningkatan kadar kortisol dalam rentang waktu lama berujung pada kemunculan dini gangguan-gangguan seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, luka pada permukaan dalam dinding saluran pencernaan, penyakit pernapasan, eksim dan psoriasis [sejenis penyakit kulit yang ditandai oleh pembentukan bintik-bintik atau daerah berwarna kemerahan pada kulit, yang tertutupi oleh lapisan tanduk berwarna perak]. Kadar kortisol yang tinggi dapat berdampak pada terbunuhnya sel-sel otak. Sejumlah gangguan akibat stres digambarkan dalam sebuah sumber sebagaimana berikut:

Terdapat kaitan penting antara stres dan tegang [penegangan], serta rasa sakit yang ditimbulkannya. Penegangan yang diakibatkan stres berdampak pada penyempitan pembuluh darah nadi, gangguan pada aliran darah ke daerah-daerah tertentu di kepala dan penurunan jumlah darah yang mengalir ke daerah tersebut. Jika suatu jaringan mengalami kekurangan darah hal ini akan langsung berakibat pada rasa sakit, sebab suatu jaringan yang di satu sisi mengalami penegangan mungkin sedang membutuhkan darah dalam jumlah banyak dan di sisi lain telah mendapatkan pasokan darah dalam jumlah yang kurang akan merangsang ujung-ujung saraf penerima rasa sakit. Di saat yang sama zat-zat seperti adrenalin dan norepinefrin, yang mempengaruhi sistem saraf selama stres berlangsung, juga dikeluarkan. Hal ini secara langsung atau tidak langsung meningkatkan dan mempercepat penegangan otot. Demikianlah, rasa sakit berakibat pada penegangan, penegangan pada kecemasan, dan kecemasan memperparah rasa sakit.

sahabatku yang super…

Sebab utama dari stres kita adalah do’a kita untuk meminta rezeki. Karena anda berdo’a meminta rezeki, anda kemudian stress, karena datangnya rezeki besar menuntut kepantasan.

Orang baik-baik yang tidak pantas bagi rezeki besar bisa hancur hidupnya.  Jadi stressitu tanda yang baik sekali bahwa do’a kita didengarkan. Bahwa kita diminta berubah untuk rezeki yang lebih kuat, karena rezeki besar sedang datang menghampiri kita.

Mempunyai banyak keinginan itu hanya akan menjadi impian-impian buruk. Maka berfokuslah pada satu keinginan dahulu. Jika fokus anda pada wanita, maka berfokuslah pada wanita yang baik-baik. Jika anda berfokus pada kekayaan, berfokuslah pada sumber dari kekayaan itu bukan hasil-nya.

Jadi jika anda berfokus pada satu keinginan, kalau itu terbayarkan dengan baik, maka akan mampu membayarkan keinginan anda yang lain.

Lebih baik anda berfokus pada satu hal, daripada banyak hal karena energi dan dana-nya terbagi. Seorang petinju hebat, akan berfokus mengasah kemampuannya dalam ber-tinju, untuk itu dia tidak akan memiliki skill lebih dibidang lain seperti menyulam dan menari misalnya.

Kehidupan itu bergerak antara sangat peka dengan sangat tidak peka. Setiap orang akan merasakan kehidupan antara sangat kurang dan sangat lebih.

Tidak ada suatu kualitas bisa digunakan untuk menyelesaikan segala sesuatu.  Kemampuan kita menyesuaikan diri dengan beban, itu penting sekali untuk menjadi pribadi yang sangat kuat. Bukan besarnya beban yang merusak kedamaian, tapi salah caranya memikul.

Keberhasilan itu bukan dialam rencana tapi dialam tindakan. Lebih baik cepat memilih dan stress saat melakukan, daripada lama stress pada saat memilih, tapi akhirnya terlambat bahkan tidak melakukan.

Bukan beban yang merusak kedamaian, tetapi salah cara memikul

Sahabatku semua yang istimewa, pernah dengar dan baca cerita ini belum?

Seorang pria mendatangi Sang Master, “Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”

Sang Master tersenyum, “Oh, kamu sakit.”

“Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.

Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.

“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.” demikian sang Master.

“Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran sang guru.

“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?” “Ya, memang saya sudah bosan hidup.”

“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati. Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Begitu rileks, begitu santai!

Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget!

Sebelum tidur, ia mencium istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu. “Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. “Maafkan aku, sayang.”

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya?” Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda.

Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.

Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, Ayah selalu stres karena perilaku kami.”

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

Ia mendatangi sang Guru lagi.

Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.”

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!!!

Hidup… bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul, tapi merupakan suatu anugrah untuk dinikmati

sahabatku yang istimewa….

Pernahkah kita merasa bahwa Tuhan sedang menguji kita?

Kita cenderung mengatakan kalau kita ditimpa kesusahan maka kita sedang mendapat cobaan dan ujian dari Tuhan. Jarang sekali kalau kita dapat rahmat melimpah dan kebahagiaan kita teringat bahwa itu pun merupakan ujian dan cobaan dari Tuhan. Ada di antara kita yang tak sanggup menghadapi ujian itu dan boleh jadi ada pula di antara kita yang tegar menghadapinya.

Bukankah Tuhan tidak pernah memberikan beban yang melampui kemampuan manusia? Jadi jika kita menghadapi suatu masalah hadapilah masalah tersebut dengan penuh kepasrahan kepada-NYA. Hanya karena Dia-lah segala sesuatu ada dan tidak ada.

Setiap derap kehidupan kita merupakan cobaan dari Tuhan. Kita tak mampu menghindar dari ujian dan cobaan tersebut, yang bisa kita pinta adalah agar cobaan tersebut sanggup kita jalani. Cobaan yang datang ke dalam hidup kita bisa berupa rasa takut, rasa lapar, kurang harta dan lainnya.

Bukankah karena alasan takut lapar saudara kita bersedia mulai dari membunuh hanya karena persoalan uang seratus rupiah sampai dengan berani memalsu kuitansi atau menerima komisi tak sah jutaan rupiah?

Bukankah karena rasa takut akan kehilangan jabatan membuat sebagian saudara kita pergi ke “orang pintar” agar bertahan pada posisinya atau supaya malah meningkat ke “kursi” yang lebih empuk?

Bukankah karena takut kehabisan harta kita jadi enggan berbagi rejeki kepada sesama?

Bersabarlah. Karena orang sabar akan selalu mendapat rahmat dan karunia Tuhan.

Memang tidak mudah menjadi orang sabar, biasanya kita akan cepat-cepat berdalih, “Yah.. Sabar kan ada batasnya.” Atau lidah kita berseru, “Sabar sih sabar.. Saya sih kuat tidak makan enak, tapi anak dan isteri saya?” Memang, manusia selalu dipenuhi dengan pembenaran-pembenar an yang ia ciptakan sendiri.

Karena kita semua adalah adalah milik Tuhan dan kepadaNya-lah kita akan kembali.

Setiap musibah, cobaan dan ujian itu tidaklah berarti apa-apa, kita berasal dari-Nya, dan baik suka maupun duka, diuji atau tidak, kita pasti akan kembali kepada-Nya. Ujian apapun itu datangnya dari Tuhan, dan hasil ujian itu akan kembali kepada Tuhan.

Apakah kita rela bila mobil yang kita beli dengan susah payah hasil keringat sendiri tiba-tiba hilang?

Apakah kita rela bila proyek yang sudah di depan mata, tiba-tiba tidak jadi diberikan kepada kita, dan diberikan kepada saingan kita?

Apakah kita menjadi iri dan dengki kita bila melihat tetangga kita sudah membeli TV baru, mobil baru atau malah rumah baru?

Bisakah kita mengucap pelan-pelan dengan penuh kesadaran, bahwa semuanya dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan?

Kita ini tercipta dari tanah dan akan kembali menjadi tanah. Bila kita mampu mengingat dan mengerti arti kalimat tersebut, di tengah ujian dan cobaan yang menerpa kehidupan kita, maka Tuhan akan memberikan “hadiah” yang setimpal di hari penghakiman nanti.

Sudah siapkah kita menerima “hadiah” yang akan di berikan oleh Tuhan di hari penghakiman nanti?

Masih banyak hal yang membuat kita bisa tertawa
Buatlah hati yang sekeping itu bergembira…
lihatlah burung itu, terbang tanpa beban, bernyanyi diatas awan…
… Jika semut yang kecil itu Dia kasihi…
Apa lagi manusia… tidak mungkin Dia meninggalkan kita…

Itulah kehidupan, tidak selamanya berjalan mulus…
Sesekali dia akan kandas…
Namun kekandasan itu tidaklah menyebabkan kita berhenti melangkah…
Yakinlah…Dia sedang merancanakan yang terbaik buat hamba-Nya…
Senyumlah…karena tersenyum menyegarkan kehidupan…

Terkadang, apa yang sudah direncanakan tidak terwujud.
Sebaliknya, Apa yang tak direncanakan malah dia wujud.
Sikap terbaik dalam menghadapi hal ini adalah mengembalikan segala sesuatu.
Kepada Yang Maha Merencanakan, karena rencana-NYA adalah yang terbaik.
Laa tai-asu mirrauhillah (Jangan berputus asa dari rahmat Allah)

Permohonan itu tidak semestinya dikabulkan hari ini…
tapi boleh jadi hari esok atau lusa… atau mungkin dihari akhir nanti…
Bersabarlah… karena Dia Maha Penyayang…

Indahnya pelangi hanya sesaat…
Dia datang kemudian berlalu dan pergi…
Warnanya yang alami kini tinggal bayangan…
Apakah mungkin dia akan muncul untuk yang kedua kali…
Namun itulah karya Ilahi… yang menakjubkan dan menghibur hati…
itulah episode kehidupan…
adakalanya bertemu… adakalanya berpisah…
pertemuan selalu diiringi dengan tawa…
perpisahan selalu diakhiri dengan tangisan…
tatalah hati, untuk siap bertemu dan siap berpisah…
karena itu sudah merupakan rencana-Nya

Jangan bersedih! Karena Hari kemarin telah berlalu, hari esok masih misteri.
Hari ini adalah hari kita, mulailah menghirup udara pagi dengan berbaik sangka pada Ilahi.
dibalik keindahan ada ketenangan dan kedamaian, yang lebih berharga dari onggokan intan dan berlian… keindahan akan melembutkan hati dan memelihara perasaan… sobat, kita berusaha untuk tersenyum dalam melewati fase-fase kehidupan…

Kelembutan hati bagaikan air yang mengalir dari puncak gunung kehulu sungai…
Yang mampu melewati kerasnya bebatuan sungai…
Bersikaplah seperti air yang lemah lembut
Karena pada prinsipnya manusia menyenangi kelembutan…
Tidak semua perbuatan baik itu akan disenangi orang…
Akan ada orang yang menolak, menentang dan mencemooh…
Tugasmu hanya menyampaikan, bukan memutuskan…
Berlapang dadalah supaya kamu mendapat ketenangan…

Bergembiralah,
Karena tidak akan ada yang menggembirakan kita selain kita sendiri
Berdoalah kepada SANG PEMILIK HATI (ALLAH SWT) agar diselalu menjadikan hati yang satu ini senantiasa merasa tenang

lalu bagaimana caranya mengatasi stress…

Selalu Bersyukur
Penyebab utama dari stress adalah rasa tidak terima atas apa yang telah didapatkan. Bila kita bisa bersyukur atas apa yang telah kita terima insyaallah stress akan hilang
Tidur Teratur
Dengan tidur teratur, tidak terlalu larut malam serta frekuensi tidur minimal 8 jam sehari, kita bisa menghilangkan stress yang melanda diri kita
Konsumsi air putih yang cukup
Kekurangan cairan akan menimbulkan dehidrasi yang tidak hanya membahayakan kesehatan tubuh namun juga berdampak pada supplai oksigen ke otak sehingga bisa juga mengakibatkan stress
Mencari Berlibur
Dengan berlibur, segala kepenatan dalam dunia kerja dan lainnya bisa sirna.
Konsultasi dengan psikiater
Langkah ini perlu ditempuh bila semua langkah diatas tidak mampu menghilangkan stress kita. Dengan konsultasi dengan orang yang ahli maka diharapkan bisa menghilangkan stress kita dengan lebih efektif
Kenali dan hindari pencetus stress
Stress bisa timbul karena ada pemicu dari stress itu sendiri. Kita harus bisa mengenali, mengetahui, serta menghindari dari hal – hal yang bisa memicu stress tersebut.
Menekuni hobi
Salah satu manfaat dari hobi adalah sebagai penghilang stress. Luangkan waktu untuk melakukan hobi – hobi kita tersebut supaya pikiran kita menjdi lebih relax dan stress pun akan hilang dengan sendirinya.

nah jika menurut AAGYM…..bagaimana kawan?

1. Evaluasi diri sendiri
Aa Gym mengingatkan, masalah yang terjadi sebenarnya bersumber dari diri sendiri. Jangan terbiasa menyalahkan orang lain atas masalah yang menimpa diri sendiri. “Tanyakan pada diri, apa yang telah diperbuat atau kesalahan (dosa) apa yang dilakukan sehingga kejadian buruk menimpa kita.” Dengan begitu, katanya, setiap orang akan termotivasi memperbaiki kekurangan yang ada dalam dirinya.

2. Ikhlas menerima Jika hati rela menerima, keadaan seburuk apapun tidak akan merusakkan hati. Sebaliknya, sikap menolak kenyataan atau tidak ikhlas malah akan menambah beban stres. “Menerima kenyataan atau tidak, tetap saja hal itu sudah terjadi. Maka, sebaiknya ikhlas menerimanya,” kata Aa Gym.

3. Jangan mempersulit diri dengan rasa iri Aa Gym mengingatkan, daripada membuang waktu, lebih baik memperbaiki kualitas diri, dan bekerja keras. Orang yang selalu merasa iri, seringkali lupa cara memperbaiki diri. Mereka lebih sibuk mencaci dan merendahkan orang lain. “Asalkan menjalankan hidup dengan benar, tidak melanggar hak orang lain serta bersungguh-sungguh, kita akan mendapat ketenangan dalam hidup.”

4. Siapkan hati menghadapi masalah
Menurutnya, banyak hal yang terjadi tidak sesuai harapan, keinginan dan perkiraan. Sebagai orang beragama, tidak semua hal yang kita anggap baik juga baik di hadapan pencipta. Terkadang, banyak hal yang awalnya kita sesali namun di belakang sangat kita syukuri. Misalnya, orang yang tidak jadi naik pesawat dan akhirnya pesawatnya kecelakaan.

5. Jadikan Tuhan sebagai penolongSebagai makhluk beragama, Aa Gym menyerukan agar menjadikan agama dan Tuhan sebagai penolong dalam mengatasi masalah. Sikap yang selalu ingin terlihat hebat di mata orang lain membuat kita menipu diri agar disenangi. Akibatnya, manusia akan makin stres karena berupaya selalu ingin terlihat baik di mata orang lain.

Agar hidup lebih tenang, yakinkanlah diri bahwa Allah sebagai pencipta tidak akan menurunkan masalah tanpa jalan keluar. Semua manusia yang hidup memiliki rezekinya masing-masing. Oleh karenanya, bila menghadapi suatu masalah, layaklah ungkapan ‘Tiada malam tanpa siang’ atau ‘Badai pasti berlalu,” menjadi motto dalam hidup.

sahabatku senua yang dirahmati Allah….

Tidak ada orang hebat, yang ada adalah orang yang terlatih. Maka setiap orang berkesempatan untuk menjadi hebat, masalahnya apakah kita melatih diri untuk semakin khawatir, atau semakin khawatir kalau tidak bertindak?.

Kita tidak lagi membenci stress, tetapi melihat stress sebagai tanda bahwa do’a kita didengar.

Orang yang menjadikan dirinya mampu itu adalah pendidikan, banyak orang yang ber-ijazah tetapi dirinya tidak mampu. Adanya muscle steng dan mental streng mengharuskan orang itu harus seimbang.  Tidak bisa dia pelari cepat, tetapi hatinya lambat; tidak bisa dia punya impian besar/cita-cita besar, tetapi badannya sakit-sakitan.

Badan kita itu netral, dia akan menjadi sehat kalau kita sehatkan; dan dia akan sakit kalau kita sakitkan. Maka bangunlah jiwa yang kuat, tanpa melupakan badan yang sehat.

Sebetulnya tidak menjadi masalah kalau kita mau mencapai target tetapi belum berhasil; yang menjadi masalah adalah kita membandingkan diri kita dengan orang yang berhasil, dan hal ini yang membuat kita stress. Sebagian kita hanya membandingkan hasil, tidak membandingkan proses.

Kalau mau iri, iri-lah tentang bagaimana cara orang membangun keberhasilan, bukan hasil-nya; karena iri terhadap hasil hanya akan membuat kita stress. Tetapi kalau kita iri mengenai cara yang digunakannya, itu adalah pelajaran.

Maka salah satu cara untuk berhasil adalah mengenali orang yang ingin anda tiru. Ambil pelajaran dari kehidupan dia, dan jangan ulangi kesalahan yang sama dari orang tersebut.

Jadi-lah pribadi yang ketika anda pergi disesali, dan ketika anda datang disyukuri.

Kalau kita bekerja setegah keras, maka kehidupan akan dua kali lebih keras. Tetapi ketika kita bekerja “double hard” maka pekerjaan akan menjadi lunak.

Cara terbaik untuk menunggu adalah sibuk, karena orang sibuk tidak sempat memikirkan untuk bersabar.

Bergembiralah,

Satu hal…. yang jarang sekali kita gunakan dengan kesadaran, sebagai penghilang stress yaitu do’a. Do’a adalah penyelesai stress terbaik. Anda tidak mungkin keluar dari satu pertemuan dengan Tuhan, tanpa merasa lebih baik.

berdoalah kawan, sholat malamlah, menangislah dihadapannya… sungguh hatimu akan tersa tenang….

Karena tidak akan ada yang menggembirakan kita selain kita sendiri
Berdoalah kepada SANG PEMILIK HATI (ALLAH SWT) agar diselalu menjadikan hati yang satu ini senantiasa merasa tenang…

hmmm,,, setelah baca panjang lebar masihkah kita akan stress?

kenapa ingin stress? toh kehidupan ini indah bukan?

coba berikan alasannya….

hidup itu pilihan,

kamu yang selalu bikin stress kehidupanmu sendiri loe..?

tidak ingin masuk rumah sakit jiwa kan?

jika tidak ngapain terus-terusan stress?

semoga bermanfaat….